R I N D U

Banyak sekali literatur mengenai teori-teori duniawi. Berbagai macam tutorial tentang perkembangan teknologi terus bermunculan. Buku-buku semakin merajalela dengan berbagai sudut pandang. Aktivitas yang semakin beragam turut memenuhi sudut kota. Komunitas dengan berbagai visi misi pun menjadi penyedap sisi kehidupan. Ruang-ruang pertemuan dan jamuan hangat oleh hidangan kebersamaan. Di tambah  dengan perkenalan dan silahturrahmi menjadi warna pada suatu hari. Semua itu mengundang untuk agar dijelajahi.

Hingga sampailah — kembali pada suatu ruang, bersama keluarga bercanda dan menonton tv.  Tibalah waktunya pada suatu kamar tempat merebahkan diri. Mungkin tidak selalu kamar. Setiap tempat yang punya kesempatan untuk memejamkan mata sejenak.

Disitulah Rindu itu datang— tidak usah alergi dengan kata rindu. Meski rindu kadang menuntut untuk bertemu. Bukan hanya untuk dia atau mereka. Namun juga tentang pengharapan.

Rindu berharap di sepertiga malam. Seperti bertemu sahabat yang paling setia. Entah itu apa namanya, seperti ada teman yang memanggil untuk agar bertemu di malam itu.

Rindu ku ...bertepuk sebelah tangan. Maafkan aku yang terlalu sibuk kelelahan.

Husna Ayu Efrita~