Senin, 07 Mei 2012



Cerita ini hanya fiktif yaa..
Happy Reading ^^



“kalau aku sudah jadi sarjana yang sukses,aku pasti kembali.aku berjanji.jaga dan rawat mawar yang aku tanam disini ya..jangan pernah layu ataupun mati.seperti cinta kita”


Begitu kata Marwan.masih jelas teringat pekat di benak Mawar.merelakan sang kekasih yang meniti amasa depannya di negeri orang.bunga mawar yang tadinya di tanam hanya setangkai dipinggir tanah kosong,kini sudah lebih dari 100 bahkan 1000 tangkai.gang sempit yang dulu lebarnya hanya 2meter,yang biasa dilalui Marwan dan Mawar menuju jalan raya depan sekolah kini berubah menjadi pertokoan.keadaan sudah sangat berubah.


Dulu,tanah kosong disamping gang sempit itu adalah saksi bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan.Marwan bilang,mereka hanya berpisah untuk sementara.hanya 5tahun lamanya.mereka akan selamanya bersama.bersama memetik bunga mawar yang sudah lama di rawat Mawar tanpa lalai.
Tangkai demi tangkai bunga mawar tumbuh subur.lebat dan menjalar.hingga memaksa Mawar untuk membeli sebidang tanah demi merawat bunga cintanya.bukan hanya ‘sepetak’,namun ‘berpetak-petak’ yang kian lama kian meluas.itupun dimanfaatkan Mawar sebagai tabungan bersama Marwan di masa tuanya.semua bunganya indah.tak ada yang layu satupun.daunnya hijau segar dan warnanya merah merona.seperti warna cinta Mawar terhadap Marwan yang sudah lama dinanti dan tak kunjung tiba.melukiskan sebuah janji yang dimakan waktu.

Pagi itu,Mawar kembali menengok keadaan kebunnya.bukan selama 5tahun.tapi sudah 15tahun lamanya ia menyirami dan memberi pupuk sampai bunga itu berkembang.mulai dari cara tradisional,hingga cara modern.namun tak lepas dari sentuhan jari-jemarinya.semua dilakukan tiap hari.tiap saat ia berharap Marwan datang dan memetik setangkai bunga mawar itu untuknya.namun itu hanya ‘harapan’
Tak jarang banyak pria yang sesekali memandangi sudut demi sudut kebunnya.membelai tiap lembar mahkota mawarnya,dan berjalan menyusuri luas kebunnya.’apakah dia Marwan??’ pertanyaan itu selalu dibenaknya.namun jawabnya’bukan’.mereka hanya sebagian dari orang-orang yang berminat memiliki lahan kebunnya,dan membelinya.bahkan banyak tawaran orang-orang sekitar yang ingin membeli tanah kebunnya yang kini seluas hampir 2hektar dengan harga yang cukup tinggi.namun jawabnya ‘tidak’.Mawar yakin,Marwan adalah pria yang tak mudah mengumbar janji manisnya.Marwan baik baginya.tak pernah Mawar merasa kecewa sedikitpun terhadapnya.bahkan untuk menunggu kedatanganya yang sudah menahun.

Namun 15tahun bukanlah waktu yang sebentar.usia Mawar pun sudah matang.sudah sepantasnya ia berkeluarga dan tak lagi menanti harapan kosongnya.walaupun ia masih sanggup berharap,namun keadaan yang memaksanya.memaksa meninggalkan kebunnya,dan memaksa menerima pria pilihan orang tuanya untuk menjadi pendampingnya.pria itu tampan,sama seperti Marwan.ia seorang pengusaha kebun teh yang usahanya maju pesat.namun ‘siapa dia?’ tanya Mawar yang belum pernah bertemu dan mengenal sebelumnya.


Kebun bunga yang bertahun dirawatnya,kini hanya menjadi bahan sia-sia.apalah daya bila keadaan yang memaksa?.ibunya sakit keras.ia sudah tua dan sangat rentan.kini mawar-mawar yang tumbuh subur itu sudah berpindah tangan.tak lagi Mawar harus menyirami,memberi pupuk,merawat semua mawar-mawar nya.semua demi rupiah.demi rupiah dan demi nyawa sang ibu..

Waktu tak pernah membisu.waktu berbicara seiring suratan takdirNYA.saat itu pun tiba,
Saat dimana Mawar terlihat cantik dengan gaun pengantinnya.sampai saat itu pun,ia tak mengenal pria yang akan menyuntingnya.
’seperti apa matanya?hidungnya?dan seperti apa sikapnya?semoga tidak seperti Marwan’ begitu katanya.
Marwan tak pernah membuat Mawar kecewa.namun Marwan membuat Mawar merasakan penyesalan dalam karena cinta.
Mawar mencoba menjadi gadis kuat.gadis tegar.gadis yang memiliki hati yang tajam bagai duri mawar yang mampu melindungi perasaannya seorang diri.merelakan segalanya,dan merelakan segala bunga mawarnya yang  mungkin akan terlihat layu dan mati.sia-sia

Terakhir kalinya hasrat pun memaksa kehendaknya.membuatnya melangkahkan kaki menuju lahan kebun mawarnya yang sudah sah menjadi milik pengusaha kebun teh yang akan menyuntingnya siang itu.namun keadaan kebunnya berubah.bukan berubah karena mawar-mawar itu layu ataupun mati.tapi karena kebunnya terlihat asri dan sangat sangat indah.terawat.dan sangat indah bahkan jauh lebih indah dari 15tahun perawatan jari manisnya.

“Mawar.....!”
Seseorang memanggilnya,mengejutkannya. “siapa dia?” tanya Mawar.
Pria rapih berjas itu berlari.mendekati Mawar yang menangis sedu ketika pria itu tepat dihadapnya. “Mawar,maafin aku yaa?” begitu kata pria itu.memeluk erat Mawar seraya menjulurkan setangkai mawar merah ketangan Mawar.
Mawar membisu dengan isak tangisnya.namun masih terlihat cantik dengan gaun pengantinnya.menggandeng erat calon pendampinngnya yang sudah lama dinantinya.


Keduanya berjalan bergandeng menyusuri kebun mawar yang kini menjadi sebuah tempat wisata.berharap banyak dikunjungi orang,dan berharap semua pijakan langkah kaki mereka adalah doa bagi keabadian cintanya..

1 komentar:

  1. Golden Gate Hotel Casino & Spa - Mapyro
    Golden Gate Hotel Casino & Spa is 수원 출장안마 a casino and spa located in 포천 출장마사지 San Diego. The casino is located in 원주 출장안마 the northern corner of San 의정부 출장샵 Diego and Elio. This casino is 문경 출장샵

    BalasHapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Qoutes

Never Stop To Learn
Smile it's one of the best things in your life ^^
Flag Counter

Translate

Popular Posts