Senin, 09 Januari 2012
- 13.42
- Husna
- Narasi
- No comments
Cerita ini hanya fiktif belaka yaa..
Happy Reading ^^
#kririiiiiiiingggggg.....!!!!!!!
Jam beker Beni mulai berdering.
"uh berisik sekali !"
#Pletakkkkk.
gumam Beni sambil membanting jam bekernya ke lantai.
( #tok tok tok
"Den Beni...ayo bangun..Ditunggu nyonya di meja makan...")
seruan bi Sumi dibalik pintu membuat Beni semakin jengkel.
" Ah.... Males! Aku masih mau tidur! "
kata Beni sambil kembali menarik selimutnya. Tidur pulas.
Beni anak yang manja.
Wajar memang, karna dia adalah pewaris tunggal keluarga Wijaya yang tersohor.
Kebiasaan hidup mewah dan serba ada, membuat dia menjadi anak yang royal,membangkang,dan sangat malas.
Hingga akhirnya pendidikan Sekolah Dasar pun ditempuh pada umurnya yang ke13tahun...
(#tok tok tok
"Ben.... Bangun nak! Ayo cepat berangkat sekolah dulu.. ")
berkali kali sang mama berseru,
Beni tak juga bangun.
***
malam itu meja makan sudah penuh terisi makanan.
Sendok garpu berayun cepat di kedua tangan lelaki manja itu.
"Ben, kenapa tadi kamu gak sekolah lagi??"
tanya ayah yg juga mengayunkan sendok garpunya.
"males yah."
ucapnya acuh sambil mengunyah
"kamu kelewatan! ayah gak suka kamu terus begini!"
"kenapa yah?? Aku bisa punya segalanya tanpa aku sekolah dan bekerja kan?!"
ucap Beni dengan acuhnya.sombong.
semua diam. Tanpa kata.
suara lentingan sendok garpu membuat suasana semakin hening.
Ayah dan ibu sama saja.
Mereka sangat menyanyanginya. Tanpa mau menegur keras sikap buruknya.
Wajarlah, hanya Beni buah hati mereka yg patut dibanggakan.
***
#kririiiiiiinnngggggg...
Alarm pagi itu berdering lagi.
"uh berisik!"
ucap Beni agak mengigau
"waduh, udah 3minggu gue gak sekolah. Haha parah banget!"
saut Beni sambil memandang tiap detikan jam bekernya.
#sreeeeet.
#HuP !
Beni melempar selimutnya dan entah ada angin apa ia lompat bergegas menuju kamar mandinya.
*
"loh nak, tumben kamu bangun pagi??"
tanya ayah heran melihat Beni tiba di meja makan dan rapih berseragam.
"aku lagi males tidur. Aku mau sekolah aja!"
kata Beni sambil menyantap
roti berselai melon
"wahh ibu senang sekali nak! Ayo cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkatttt!"
senyum ibu,girang saat itu.
~~~
waktu terus berlalu,
kebiasaan buruk Beni sedikit berubah.
Kini lelaki manja itu telah dewasa. Umurnya 24.
Diumurnya yg segitulah ia kini duduk manis dikelas 3SMA...
"morning everybody..!"
saut Bu Erika. Guru Bahasa inggris yang cantik itu.
`` wah siapa dia? ``
gumam Beni dalam hati
"perkenalkan. Saya Erika. Guru Bahasa inggris baru kalian."
sekejap suasana kini berbeda.
Kehadiran Erika terasa seperti semangat baru dalam dunia Beni. Lebay banget kan?haha
`` waw cantiknya guruku.......``
tak sesekali pandangannya selalu tertuju pada Erika yang sibuk mengoceh di depan papan tulis.
***
senin, 18 april
#kririiiiiinggggggg......!
Alarm kembali terdengar
"wah udah jam 5 nih!"
ucap Beni yg terbangun dan bergegas mengambil handuk
`` PR udah. Buku paket udah. Kliping juga udah. Makalahpun beresssss..! ``
gumam Beni yg sibuk menyisir rambutnya didepan cermin
pria manja itu kini berubah 180 derajat.
Dunia sekolahnya kini cerah. Secerah cahaya lampu belajarnya yg menyala tiap malam.
*
#Teeeeeeeeeeetttttt....!
Bel sekolah tanda masuk jam pertama berdering.
Pelajaran bahasa inggris pun dimulai...
" morning ! "
saut Erika. Guru cantik yg juga seumur dengan Beni.
" morniiiinggg missss .. ! ! "
teriak Beni penuh semangat dengan tumpukan buku paket di meja belajarnya
tiap saat gerak gerik guru cantik berambut pendek itu selalu diliriknya.
Semua kata yg terucap oleh gadis itu serasa boomerang bagi Beni.
#jedag.. jedug. jedag.. jedug.
degup jantung Beni selalu saja begitu. Tiap ia melihat dan mendengar sautan gurunya.
suara jantung yang aneh.
Oh sungguh rasa itu hadir.apa yg disebut dengan Cinta.
Seribu cara cerdik mulailah ia menarik hati guru idolanya itu..
" bu, aku mau nanya PR nih.
Boleh kan?? "
Beni serasa menjadi lelaki paling berani di dunia.
" oh tentu. PR yang mana? "
tanya Erika. Senyum manis terasanya
`` ya ampun senyumnya..``
gumam Beni dengan degup jantungnya yg semakin kacau
(tiba tiba)
#Teeeeeeeetttttt.....!
Jam pelajaran berakhir.
Padahal belum sempat ia berbincang banyak.
Dan niatnya untuk 'mengobrol' dengan gurunya pun gagal total.
`` ah sial. Selangkah lagi tuh!``
gumamnya sambil terus melirik Erika yg kini keluar kelas.
*(siangnya)
`` erika mana ya? Kok belum pulang juga? ``
gumamnya. Duduk dalam Terios sambil terus menatap gerbang sekolah.
Tak lama sang guru mulai melangkah keluar sekolah.
Saat itu hujan rintik.
Bu guru terlihat resah. Bimbang seperti menunggu seseorang yg tak kunjung tiba.
Erika menepi.
Berdiri cukup lama dipinggir jalan, sambil terus menatap handphone nya.
Saat itupun Beni kembali memulai aksinya. Menjadi seorang lelaki yg paling berani di dunia....
#Tin....Tinnnnn .
Klakson berbunyi.
Di bukanya kaca depan mobil dengan senyum di wajahnya.
" ibu kok hujan hujan begini belum pulang??? "
tanya Beni pura pura heran.
" iya, lagi nunggu jemputan tapi belum datang.."
kata Erika.tersenyum manis.
" oh, ayo bu aku antar pulang!
Silakan masuk bu! Ayo silakan...! "
dibukanya pintu mobil. Serasa menjemput cinderella dengan sepatu kaca berkulit rusa.
" oh makasih ya....! "
tanpa pikir panjang, Erika menerima tawarannya.hujan semakin deras saat itu.
Beni serasa melayang dijalan raya dalam mobilnya.
Berdua dengan Erika dan berharap gurunya itu tak mendengar suara kacau jantungnya....
#jedag jedug jedag jedugggg
" bu Erika rumahnya dimana?? "
tanya Beni, malu.
" di komplex pertiwi raya. Kamu tau gak? "
" loh itu kan daerah rumahku! Ibu tinggal disitu juga?? Di jalan apa?? Nomor berapa?? Loh aku gak pernah liat ibu sih!!??"
Ucap Beni yg masih kacau detak jantungnya
"hahaha kebetulan banget yah. Aku di jalan Elang nomor 4... Aku baru pindah disitu..."
kata Erika. Dengan nada bercanda.
" wah kalo gitu kita searah dong! Haha bisa pulang pergi bareng juga! Hahahah!"
Beni mulai mengajak dengan canda lebih.
" haha kamu bisa aja.."
senyum Erika. Yg sepertinya terlihat malu juga berada didepan pria yg memang tampan itu.
Sejak pertemuan itu semua lebih berubah.
Hari demi hari mereka selalu bertegur sapa.
Dikelas, di telpon, di sms , bahkan di berbagai tempat kencan yg mereka janjikan.
Beni kini dekat dengan gurunya.
Lebih dekat. Bahkan sangat dekat.
dan ia berharap bisa selamanya dekat dengan kekasihnya itu....
~~~
2 tahun hubungan mereka terus berjalan.
Keduanya mengerti segala pribadinya. Dan sangat sangat serasi,
Kini Beni menjadi pria yg sibuk.
Ia resmi menjadi penerus usaha keluarga Wijaya yg maju pesat.
Segala sifat buruknya yg lalu seperti tak pernah ada.
Kehidupan normal yg sangat lah indah....
*
#jess jess trak trak bum bummm.
Dering sms dari kekasihnya terdengar.
...." heyy, hari ini gak usah jemput aku ya..."...
Begitu kata Erika.
"....loh kenapa?? Kamu mau kemana??..."
...." aku mau langsung ke lampung. Ibuku koma lagi, sakitnya makin parah..."....
".... aku anterin ya! Tunggu sebentar aku mau jemput ke sekolah sekarang...!"
....." gak usah. Aku udah berangkat kok! "...
"... Wah, Hati hati ya kamu, nanti malam aku kesana ! ..."
#message sent
***
malamnya,kabar duka tiba.
Ibunya Erika yg semula dikabarkan koma, kini tiada.
Kota Lampung. Disitulah Erika harus tinggal bersama ayahnya yang sudah tua berumur.
Beni tak hanya sedih.
Tapi hatinya lebih hancur saat ia mendengar kekasihnya di jodohkan oleh orang lain.
Semua kenangan indah itu sirna.
Hubungan mereka tinggal kenangan bagai cerita di negeri dongeng.
Beni merasa cinta adalah hal yang memilukan.
Manis diawal pahit akhirnya.
Hari hari nya kini suram. Kelabu.
Seperti kembali ke masa lalunya saat ia berumur 13tahun.
Ya.
Sms terakhir Erika masih tersimpan di handphone nokia X2 Beni..
" i will always love u "
begitu katanya.
~~~
20 tahun telah berlalu.
Kini Beni tak lagi setampan dulu. Umurnya 46.
Kulitnya mulai keriput,rambutnya kian beruban,dan terlihat kurus.
Sejak Erika pergi darinya,
Beni masih sendiri.
Seorang diri... Tak ada cinta lain di hati.
tak ada satu gadis pun di hatinya.
Ia tak bisa mencintai orang lain seperti ia mencintai gurunya itu.
Oh sungguh iba hatinya...sungguh ia terus berharap pada Erika.
Erika yang dikabarkan telah menjadi isteri seorang pengusaha sukses di kota Lampung.
" nak, ayah ingin kamu segera menikah. Ayah sudah tua... Ingin sekali menggendong cucu. "
sang ayah yg kini kulitnya amat keriput itu terlihat iba.
Sang ibu pun sama.
Berkali kali kata itu terucap di bibir ayahnya yg pucat,
Beni hanya diam.
Keduanya ingin puteranya segera menikah. Berkeluarga dan hidup bahagia selayaknya.
~~~
" nina bobo... Nina bobo...kalo tidak bobo digigit nyamuk..."
nyanyian itu selalu terdengar tiap malam.
Tiap saat Shanti menemani buah hatinya tertidur pulas.
" berisik sekali kau ! "
usik Beni sambil menggertak cangkir kopinya.
Beni memang tak sayang dengan isterinya itu.
1 tahun menikah tapi ia tak pernah menganggap Shanti adalah bahagianya.
Shanti adalah pilihan orang tuanya. Bukan pilihan hatinya.
Ia adalah gadis seorang pengusaha sukses yg kini di pinang Beni karna terpaksa. Umurnya 20 tahun lebih muda.
Namun Beni tak pernah tau, dan tak pernah ingin tau segala pribadi istrinya itu.
kini buah hatinya pun telah lahir dan sering menangis merengek peluk ayahnya.
Aldo terlahir tampan dan sehat. Walaupun dengan cara kloning.
Mirip wajah ayahnya yg tampan dan dulu manja.
Namun kehadiran Shanti dan Aldo bukan apa apa bagi Beni.
Semata ia hanya ingin melihat kedua orang tua nya terhibur dengan tangisan Aldo di tiap saat...
`` apa , sedang apa , dan bagaimana kabar Erika ya??? ``
gumam Beni yg selalu membaca pesan terakhir Erika di tiap malam.
***
minggu, 17 april
siang itu semua berkumpul di RS.Thamrin cileungsi.
Aldo putra kecilnya sakit parah.
Ia mengidap leukimia dan cukup menusuk hati Beni.
`` jagoanku, ayah ingin memelukmu saat ini. Ayah ingin mendengar tangisanmu......!``
gumam Beni di balik kaca ruang UGD yang melihat Aldo terbaring lemah.
Namun harapan itu hanya sesaat baginya.
Penyesalan bertubi serasa menumpuk dan menyebar di tiap tatapannya.
Aldo telah pergi.
Menginggalkan kenangan suara tangisan yg baru 1bulan membisingkan rumahnya.
Kini suara merdu Shanti tak lagi terdengar.
Beni baru menyadari.
Ia sadar bahwa kepergian Aldo sama dengan kerinduannya terhadap Erika...
~~~
senin, 18 april
" sabar nak... kamu adalah jagoan ayah ."
kata ayahnya sambil menepuk bahu Beni yg masih menyentuh nisan Aldo.
Shanti dan ibunya, hanya menangis.
Tak mampu berkata apapun pada Beni yg menangis. Terlihat cengeng dan manja.
( tiba tiba )
" Shanti . . . ! "
terdengar suara wanita berkerudung merah yg memanggil Shanti dari jauh.
" hiks hiks hikssssss "
Shanti masih menangis. Dan berlari cepat memeluk ibunya itu.
" sabar sayang.... Jangan menangis terus.. Kamu harus kuat. Mama yakin Aldo tak ingin melihat ibunya seperti ini.. "
kata wanita berkerudung merah itu.
Beni merasa heran.
Merasa aneh ketika wanita itu mulai mendekat dan ikut menyentuh nisan anaknya.
`` tanda lahir itu seperti....... ``
sejenak Beni bergumam.
saat ia melihat tanda lahir tepat di telapak tangan wanita berkerudung merah yg seumuran dengannya itu.
" Erika ???!! "
kata Beni .
Menatap tajam wanita yg kaget melihatnya.
Semua terdiam.
Sunyi. Dan suara tangis tak lagi menambah pilu.
Wanita itu pun diam.
Menatap lama Beni yg terus menyebut namanya.
" anda Erika ??? Yang dulu seorang Guru bahasa inggris SMA Wijayatara ?? "
Tanya Beni sambil mendekat.
" iya. Dan Shanti adalah anak ku.. "
ucap lirih wanita itu. Menangis sedu. Memeluk Shanti erat.
Beni terdiam.
Hati dan jantungnya lebih kacau.serasa ia ingin cepat bangun dalam mimpi yg dirasanya.
Saat itu pula Beni mendekat.
Memeluk Shanti untuk pertama kalinya.
Ia merasa bahagianya kini hadir di peluknya.
Di ucapnya sebuah kalimat indah yg baru sekali terdengar tepat di telinga Shanti.
" i will try love u "
Kata Beni yang matanya masih melirik Erika.
`` forbidden love ~ aku merasa merasuk dalam mimpi panjang.
Ingin rasanya aku bangun,tapi sungguh tak bisa.
rasanya...aku seperti makan ikan tak berdaging!
Tulang tulang itu merasuk menusuk relung tenggorokan dan jantungku.
Oh sungguh cinta ini membunuhku....
Apakah ini takdir? Ataukah ini hanya mimpi??
Betapa aku ingin cepat terbangun dari tidurku, dari mimpiku.
Kembali mendengar deringan jam beker yg selalu membisingkan telingaku.
Dan aku berharap senja itu masih ada ~ ``
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar